Thursday, July 27, 2017

SEJARAH COKELAT | ayo-masak.com


SAMPAI BENTUKNYA yang sekarang cokelat mempunyai sejarah panjang. Sejak peradaban kuno, Lebih dan tiga ribu tahun lampau di Meksiko. Menurut catatan sejarah, yang pertama kali menanam pohon cokelat adalah masyarakat Olmek, yang hidup pada masa peradaban Mesoamerika paling awal Mereka menguasai daerah hutan tropis, di bagian selatan Veracruz di teluk Meksiko. Para ahli bahasa menemukan kata 'cacao' dalam bahasa mereka. 

Beberapa ratus tahun setelah punahnya Olmec, bangsa Maya-lah yang mengolah biji cokelat yang pahit menjadi minuman mewah yang hanya dinikmati raja dan bangsawan. Bangsa Maya yang menempati Meksiko ini, percaya bahwa pohon cokelat adalah milik para Dewa dan biji cokelat dipersembahkan Dewa untuk raja. Ketika peradaban bangsa Maya mencapai puncaknya sekitar tahun 300 Masehi, biji cokelat diabadikan dalam relief batu sebagai simbol kehidupan dan kesuburan. Dalam referensi mereka, cokelat dikenal sebagai makanan para dewa.

Setelah keruntuhan kerajaan Maya yang misterius, datanglah bangsa Aztek Kata 'cokelat' berasal dan bahasa Aztec, xocolatl, yang artinya 'air pahit'. Atau dari bahasa Indian Meksiko, choco, artinya "busa" dan ati artinya "air", karena pada awalnya cokelat hanya dinikmati sebagai minuman yang berbuih. Pada masa tersebut, biji cokelat ditumbuk bersama rempah lainnya untuk memperkaya rasa. Yang paling favorit adalah cabai pedas, dan menghasilkan rasa yang amat pahit.

Awal mula cokelat keluar dari Meksiko ketika Christopher Columbus, seorang penjelajah dunia tiba di pulau Guanaja sekitar perairan Honduras sekitar 1502. Columbus bortemu dengan bangsa Aztek yang menawarinya sekarung "biji cokelat' dan memberi contoh minuman dari biji cokelat tersebut Tetapi Columbus kembali ke Spanyol dengan biji cokelat tersebut tanpa terlalu menyadari nilai ekonomisnya.

Tujuh belas tahun setelah Columbus, seorang penakluk dunia asal Spanyol, Hernan Cortez, tiba di Aztek. Beruntung bagi Hernan Cortez karena ia dianggap sebagai titisan dewa mereka Quetzalcouti, hal ini memudahkannya untuk menguasai Aztek dan Hernan Cortez menyadari bahwa biji cokelat adalah komoditas berharga yang bisa memberi keuntungan ekonomi. Kembali ke Spanyol, "bawaan" Cortez berupa cokelat ini lantas berkembang secara komersial hingga bentuknya yang sekarang.

No comments:

Post a Comment